Article Detail

Batik sebagai Culture Tranformation

Peringatan ini dimulai pada hari Jumat, 2 Oktober 2015 dengan mengadakan pameran disertai dengan peragaan cara membatik dan menenun yang dilakukan oleh beberapa siswa dan siswi yang ditunjuk oleh sekolah. Tampak hadir dalam acara tersebut Ibu Sandy Ramania selaku istri Bapak Dede Yusuf. Seluruh siswa terlihat sangat semangat dan serius dalam melakukan peragaan tersebut.

Acara dilanjutkan kembali pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015 dengan berbagai perlombaan untuk siswa tingkat KB – SMA. Kegiatan pada hari ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri. Kemudian dilanjutkan oleh pengguntingan pita serta Sambutan dari Ibu Ruli sebagai Kepala SD dan Bp. Budi selaku perwakilan dari Yayasan. Dalam sambutannya dikatakan bahwa batik harus dilestarikan, dipelihara, dan dilindungi sebagai warisan budaya yang berkelanjutan.

Setelah pengguntingan pita dan sambutan, acara dilanjutkan kembali dengan beberapa kegiatan yaitu perlombaan mewarnai  dan lomba Fashion Show tingkat KB – TK, menggambar motif batik tingkat SD, dan foto selfie dengan menggunakan busana atau atribut batik. Seluruh perlombaan ini dibantu oleh juri yang sudah sangat berpengalaman diantaranya DR. Soekanto, Bp. Didit Susanto, Ibu Ratih, dan Ibu Hesti.  Acara ini juga didukung oleh beberapa performance yang dibawakan oleh Valentine Dyah Renha Rosary, Komunitas Pendongeng, dan Kristoforus Mario Farell Nugroho.

Semoga melalui kegiatan ini diharapkan seluruh siswa dapat mencintai batik sebagai warisan salah satu budaya Indonesia dan dapat menumbuhkan nilai daya juang saat berkompetisi secara sehat dengan orang lain.




Menggunakan batik menjadi salah satu cara untuk mencintai dan melestarikan budaya batik.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment